Selasa, 31 Maret 2009

Prabowo Sindir Pemerintahan SBY

Selasa, 31 Maret 2009 | 13:41 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com- Dalam orasi yang disampaikannya pada kampanye Partai Gerindra, Selasa (31/3) siang tadi di Gelora Bung Karno Jakarta, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto melontarkan beberapa sindiran kepada pemerintahan saat ini.

Menurut Prabowo, pemerintah saat ini menjalankan sistem ekonomi yang salah, dan hanya bisa meminjam uang dari luar negeri. "Pemerintah kita bisanya pinjam uang dari negara lain. Bangsa Indonesia menjadi tertawaan bangsa lain, bangsa yang lemah dan tidak bisa menjaga kekayaannya. Kalau strateginya salah, apa harus dilanjutkan? Kalau strateginya tidak membawa kemakmuran,apa harus dilanjutkan?," kata Prabowo dihadapan massa kampanye Gerindra.

Seperti layaknya sebuah kampanye, Prabowo bersama Gerindra pun menjanjikan perubahan. "Kita akan mengubah sistem ekonomi menjadi sistem ekonomi kerakyatan, semua untuk rakyat kita, bukan untuk segelintir orang. Sekarang ini yang dilayani, orang yang punya uang saja," ujarnya.

Prabowo pun mengkritik sistem ekonomi saat ini yang menganut neo liberal sebagai sebuah sistem ekonomi yang salah. Sistem ini, menurutnya, tidak mampu membawa

Kamis, 12 Maret 2009

14 Negara Pulau Terancam Hilang


Selasa, 17 Februari 2009 | 10:14 WIB

JAKARTA, SELASA - Tanpa upaya mereduksi emisi gas-gas rumah kaca - terutama karbon dioksida - ke atmosfer, dalam jangka panjang bukan hanya pola iklim dan siklus hidup berubah. Hilangnya ribuan pulau, termasuk 14 negara pulau di muka bumi ini, akan mengubah peta dunia.

Bencana ini disebabkan naiknya permukaan laut karena mencairnya es di kutub. Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi dalam pidato kunci pada Pertemuan Ke-25 Dewan Pengarah (Governing Council) Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) di Nairobi, Kenya, Senin (16/2), mengingatkan kembali dampak global dari perubahan iklim.

Pencemaran gas-gas rumah kaca telah berdampak nyata pada naiknya suhu muka laut, mencairnya es di kutub, naiknya tinggi muka laut, tenggelamnya pulau-pulau, serta hancurnya terumbu karang akibat pengasaman dan melemahnya ketahanan pangan dari laut.

Karena itu, dalam pertemuan yang dihadiri delegasi dari 136 negara itu, Freddy mengajak UNEP mengangkat isu laut dan perubahan iklim serta mengundang dunia untuk bersama-sama hadir di World Ocean Conference (WOC) 2009 di Manado untuk menyepakati Manado Ocean Declaration (MOD).

Dalam pertemuan yang akan berlangsung hingga Jumat, delegasi RI dipimpin oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, beranggotakan Gubernur Sulut sebagai Wakil Ketua Panitia WOC Sinyo H Sarundajang, Sesmenko Kesra/Sekretaris WOC Indroyono Soesilo, Dubes RI di Kenya Budi Bowoleksono, Deputi II Menneg LH Masnellyarti Hilman, Dirjen Multilateral Deplu Rezlan Jenie, dan Kepala BRKP-DKP Gelwyn Yusuf.

Target delegasi Indonesia adalah melaporkan persiapan WOC, Coral Triangle Initiative Summit, dan draf MOD.

Tampil menyampaikan pidato kunci lainnya, yaitu Menteri Pertanian Belanda Gerda Verburg dan Inspektur United Nations System Tadanori Inamata.

Pulau tenggelam

Indroyono Soesilo menambahkan, di antara peserta pertemuan hadir delegasi dari Small Islands Development State (SIDS) yang menyatakan kesediaannya untuk hadir dalam WOC 2009. Mereka akan mendukung MOD sebagai upaya untuk mitigasi dan adaptasi menghadapi perubahan iklim.

Diperkirakan dari 44 anggota SIDS, 14 negara kecil di antaranya terancam hilang akibat naiknya permukaan laut, antara lain beberapa negara pulau di Samudra Pasifik, yaitu Sychelles, Tuvalu, Kiribati, dan Palau, serta Maladewa di Samudra Hindia.

Akibat pemanasan global, minimal 18 pulau di muka bumi ini telah tenggelam, antara lain tujuh pulau di Manus, sebuah provinsi di Papua Niugini. Kiribati, negara pulau yang berpenduduk 107.800 orang, sekitar 30 pulaunya saat ini sedang tenggelam, sedangkan tiga pulau karangnya telah tenggelam.

Maladewa yang berpenduduk 369.000 jiwa, presidennya telah menyatakan akan merelokasikan seluruh negeri itu. Sementara itu, Vanuatu yang didiami 212.000 penduduk, sebagian telah diungsikan dan desa-desa di pesisir direlokasikan

Karena ancaman nyata itu, delegasi dari negara kepulauan tersebut serta Aljazair dan Tanzania sangat mendukung WOC dan akan hadir di Manado, mengingat negara tersebut terancam hilang dari muka bumi ini akibat perubahan iklim.

Indonesia sendiri berpotensi kehilangan 2.000-an pulau pada tahun 2030 bila tidak ada program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ujar Indroyono, yang juga mantan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan DKP.

Ekonomi hijau

Dalam pertemuan itu UNEP mengusung tema ”Green is the New Deal”. Meski dunia tengah didera krisis finansial, krisis lingkungan akibat perubahan iklim tetap lebih parah dampaknya. Karena itu, UNEP memperkenalkan green economy, termasuk ketahanan pangan, biofuel, dan berupaya terus mengangkat isu kelautan ke dalam program UNEP, kata Indroyono.

Direktur Eksekutif UNEP Ahiem Steiner dalam sambutannya juga menyatakan mendukung WOC dan memberikan komitmennya akan membawa hasil-hasil WOC dan MOD pada COP-15 UNFCCC yang akan diadakan di Kopenhagen, Desember 2009.

Dampak Pemanasan Global Jauh Lebih Buruk


Minggu, 15 Februari 2009 | 15:44 WIB

CHICAGO, SABTU — Pengaruh buruk pemanasan global ternyata jauh lebih parah dari semua perkiraan berdasarkan asumsi yang terukur saat ini. Kerusakan yang dapat ditimbulkan akibat naiknya suhu Bumi dalam seabad ke depan mungkin sangat buruk.

Profesor Chris Field yang menjadi penulis utama laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2007 tentang perubahan iklim mengatakan hal tersebut dalam konferensi sains di Chicago, Sabtu (14/2) waktu setempat. Ia mengatakan, prediksi yang dibuat selama ini belum melihat dampak terburuk.

"Kita sekarang jelas menghadapi perubahan iklim di masa depan yang jauh di atas perkiraan yang diusulkan dalam kebijakan iklim," ujar Field. Misalnya, laporan tahun 2007 yang memperkirakan kenaikan suhu antara 1,1 hingga 6,4 derajat celsius dalam 100 tahun ke depan.

Menurutnya, perkiraan tersebut masih mengabaikan berbagai masalah yang sebanarnya turut memengaruhinya. Ia mengatakan, kenaikan suhu bergerak lebih cepat dan dampaknya bakal lebih buruk.

Temperatur yang meninggi menyebabkan hutan basah di kawasan tropis mengering sehingga lebih mudah terbakar. Selain itu, suhu tinggi juga mempercepat pencairan permafrost, kandungan es dalam tanah dekat kutub. Hal tersebut turut mempercepat kenaikan kadar gas rumah kaca di atmosfer sehingga mempercepat laju pemanasan global.

"Tanpa upaya yang efektif, perubahan iklim semakin besar dan semakin sulit diduga," ujar Field.

Jangan Lupa Matikan Lampu 28 Maret, Cukup Sejam Saja!


Sabtu, 28 Februari 2009 | 04:07 WIB

JAKARTA, SABTU - Kampanye global untuk menekan pemanasan global akan dilakukan dalam bentuk gerakan mematikan lampu sejagat. Tahun ini, kampanye yang diberi nama Earth Hour 2009 ini akan dilakukan serentak Sabtu 28 Maret.

Seluruh penduduk dunia diimbau untuk mematikan lampu di rumah. Tidak perlu sehari tapi cukup satu jam saja dari pukul 20.30 hingga 21.30. Pastikan semua alat elektronik yang tidak terpakai dalam kondisi power off bukan stand by.

"Sasaran kami mencapai satu milyar orang, lebih dari 1000 kota, semua bersatu untuk bersama-sama dalam upaya global untuk memperlihatkan bahwa mungkinlah untuk mengambil tindakan pada pemanasan global," demikian pesan yang ditulis dalam situs resmi Earth Hour yang dimotori WWF (Eorld Wildlife Fund). Jakarta termasuk salah satu kota yang telah memastikan akan berpartisipasi. Sejauh ini sudah 680 kota di 77 negara yang telah mendaftar dan akan terus bertambah.

WWF Indonesia memperkirakan, jika seluruh penduduk Jakarta mematikan lampu satu jam, cukup untuk mengistirahatkan kebutuhan listrik sebesar 300 MW. Ini juga akan mengurangi beban biaya listrik Jakarta sekitar Rp 200 juta dan mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 284 ton.

Inisiatif ini telah dimulai pada tahun 2007 di Sydney, Australia dan berhasil melibatkan 2,2 juta rumah hunian dan bisnis termasuk Gedung Opera Sydney. Penjuru global, seperti Golden Gate Bridge di San Francisco, Colosseum di Roma dan papan reklame Coca Cola di Times Square, semuanya membisu dalam kegelapan, sebagai lambang-lambang harapan untuk suatu maksud mulia yang setiap jam semakin mendesak.

Apakah Anda akan melewatkan kesempatan ini saat semua orang bahu-membahu memberikan perhatian sejank kepada Bumi. Lagipula, menyelamatkan Bumi juga bisa dilakukan dengan langkah kecil seperti ini. Kalau kita bisa kenapa tidak?

Rabu, 11 Maret 2009

Kegagalan Tonetto Antar Arsenal ke Perempat Final


Kamis, 12/3/2009 | 06:14 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Arsenal memastikan diri lolos ke perempat final Liga Champions usai mengalahkan AS Roma melalui adu penalti (7-6). Keberhasilan ini tak lepas dari jasa gelandang AS Roma, Max Tonetto yang gagal mengeksekusi penalti. Sepakan Tonetto melambung jauh di atas mistar gawang Manuel Almunia.

Babak tos-tosan itu terpaksa dilakukan karena agregat kedua tim 1-1, setelah AS Roma unggul 1-0. Perpanjangan waktu juga tak mengubah kedudukan. Padahal, sepanjang duel, kedua kubu saling menekan dan menciptakan peluang. Sayang, semuanya kandas karena penyelesaian akhir yang kurang matang dan terburu-buru.

Adu penalti sampai dilakukan delapan kali. Pemain Arsenal yang gagal adalah Eduardo. Sedangkan di kubu Roma, Mirko Vucinic dan Max Tonetto juga gagal. Kegagalan Tonetto menjadi akhir pertarungan dan memberi jalan Arsenal ke perempat final.

Pada pertandingan itu, AS Roma menekan lebih dulu. Mereka berusaha menyamakan kedudukan atas kekalahan 0-1 di London. Hasilnya, pada menit kesembilan, bek Juan berhasil meloloskan bola ke jala Manuel Almunia.

Gol ini bermula dari pergerakan Fransesco Totti di sayap kiri penyerangan. Totti melepas umpan silang mendatar ke arah tengah kotak penalti Arsenal. Bola sempat melewati William Gallas dan Kolo Toure yang berdiri tepat di depan gawang.

Sayang, salah pengertian membuat keduanya membiarkan bola meluncur terus, dan jatuh di kaki Juan. Juan yang berdiri tak jauh dari tiang kanan Arsenal, langsung melepas tembakan keras yang tak terhalalau Almunia.

Unggul 1-0, tuan rumah berusaha terus mendominasi pertandindangan. Arsenal nyaris tak bisa keluar dari lapangan sendiri.

Pada menit ke-22, Mirko Vucinic nyaris mencetak gol kedua Roma. Dari sektor kanan kotak penalti, Vucinic melepas tembakan yang hanya berhasil ditepis Almunia. Bola mental ke kaki Totti dan ditembakkan kembali. Namun, bola masih dalam jangkauan tangan Almunia.

Tak mau terus ditekan, perlahan Arsenal melepas diri dari sergapan Roma. Pada menit ke-31, Nicklas Bendtner menggiring bola masuk kotak penalti.Mendekati garis lapangan, Bendtner mencoba melepas umpan ke tengah kotak penalti, namun wasit terlanjur menyatakan keluar.

Walau tak berbuah gol, aksi solo Bendtner membangkitkan moral rekan-rekannya. Sekitar empat menit kemudian, Arsenal nyaris menaklukkan kiper Doni melalui tandukan Abou Diaby.

Melihat umpan silang Gael Clichy dari sisi kiri, masih dalam jangkauan, Diaby melompat dan menanduk bola. Tembakan tepat menuju sasaran. Sayang, bola juga tepat jatuh ke pelukan Doni.

Arsenal kembali merangsek ke depan. Kali ini, sebuah umpan silang Samir Nasri dari sektor kanan berhasil disambut kepala Robin van Persie. Sayang, tandukannya masih melambung ke atas mistar gawang Doni.

Memasuki babak kedua, kedua tim tidak menurunkan tensi. Sebaliknya, permainan langsung berjalan ketat dan keras. Pada menit ke-52, Rodrigo Taddei melepas umpan langsung ke arah dalam kotak penalti. Bola dapat ditanduk Baptista. Sayang, arahnya sedikit meleset ke sisi kiri tiang gawang Arsenal.

Arsenal membalas ancaman itu dengan sebuah serangan balik. Eboue yang menyisir sisi kanan lapangan, melepas umpan silang mendatar kepada Bendtner. Sayang umpan terlalu kencang sehingga gagal dijangkau. Riise pun langsung membuang bola.

Pada menit ke-65, Arsenal kembali mendapat peluang emas. Usai tandukan Van Persie dibuang oleh Riise, "The Gunners" mendapat hadiah sepak pojok. Samir Nasri yang mengeksekusi hadiah, melepas bola arah kotak penalti. Bola disambut oleh Diaby yang berdiri sedikit di luar kotak penalti. Usai mengontrol bola sambil mencari celah, Diaby melepas tendangan keras yang sayangnya masih melenceng ke sisi kanan tiang gawang Roma.

Pada menit ke-79, kembali Roma membuang sebuah peluang emas. Usai menyisir sektor kanan lapangan, Taddei melepas umpan datar kepada Totti yang sudah menunggu di dalam kotak penalti. Totti mencoba mengeksekusi namun tendangannya lemah. Bola kemudian meluncur ke Baptista yang baru muncul dari belakang. Tanpa kawalan, Baptista melepas bola ke sebelah kanan tiang gawang Arsenal, tapi gagal.

Pada babak tambahan, pertarungan masih saja sengit. Kedua tim berusaha mencuri gol lebih dulu. Namun, mereka hanya mampu membuat peluang.

Arsenal mendapat kesempatan emas pada menit ke-106. Usai melakukan kerja sama satu-dua dengan Walcott, Van Persie yang berdiri di dalam kotak penalti, langsung melepas tembakan. Kali ini pun, Van Persie kembali melambungkan bola melewati tiang atas gawang Doni.

Theo Walcott pun ikut-ikutan membuang makanan empuk. Pada menit ke-116, Walcott bergerak memotong, berpenetrasi dari sisi kanan gawang. Begitu memasuki kotak penalti, Walcott langsung melepas tendangan kaki kiri, tepat ke gawang. Tapi masih bisa diamankan Doni.

Memasuki menit ke-119, Alberto Aquilani melepas umpan ke dalam kotak penalti. Baptista berusaha mengejar bola diapit Toure dan Sagna. Baptista terjatuh, tapi tak ada penalti.

Masih tanpa perubahan kedudukan, duel berlanjut ke adu penalti. Arsenal mempercayakan eksekusi penalti ini kepada Eduardo, Van Persie, Wacott, Nasri, Denilson, Toure, Sagna, dan Diaby. Dari nama ini, hanya Eduardo yang gagal mengeksekusi penalti.

Sementara pelatih AS Roma, Luciano Spalletti menunjuk Pizarro, Vucinic, Baptista, Montella, Totti, Aquilani, Riise, dan Tonetto. Vucinic memang gagal mengeksekusi penalti. Kali ini, Roma sial karena dua eksekutornya, Vucinic dan Tonetto gagal mengemban tugas. (C109)

Susunan pemain:
AS Roma:
32-Doni; 4-Juan (19-Julio Baptista27'), 21-Souleymane Diamoutene, 33-Matteo Brighi (23-Vincenzo Montella 126'), 22-Max Tonetto; 13-Marco Motta, 7-David Pizarro, 17-John Arne Riise, 11-Rodrigo Taddei (8-Alberto Aquilani 90'); 10-Francesco Totti, 9-Mirko Vucinic

Arsenal: 1-Manuel Almunia; 10-William Gallas, 5-Kolo Toure, 22-Gael Clichy, 3-Bacary Sagna; 15-Denilson, 2-Abou Diaby, 8-Samir Nasri; 26-Nicklas Bendtner (9-Eduardo 85), 27-Emmanuel Eboue (14-Theo Walcott 74'), 11-Robin Van Persie

Rossi Menghimbau Tim Privateer Dikasih Motor Balap


Rabu, 11/3/2009 | 18:04 WIB

ITALIA,KOMPAS.com - Juara dunia MotoGP 2008 Valentino Rossi mempunyai gagasan untuk lebih menggairahkan suhu kompetisi balap motor. Pembalap kelahiran urbino, Italia ini mengusulkan agar para pabrikan motor menyuplai motor balap kepada tim privateer. Kemudian, hentikan dominasi kemenangan yang diraih tim pabrikan.

Pembalap andalan tim Fiat-Yamaha itu merasakan bahwa belum pernah sekalipun tim satelit apalagi privateer pernah memenangkan balapan. Terakhir kali diukir Toni Elias pada 2006 bersama tim Grasini Honda di Estoril, Portugal. Rossi merasakan gap antara tim pabrikan dan private sekarang menjadi begitu jauh.

"Motor kami sangat canggih dan itu hanya beberapa manufaktur yang bisa melakukannya," komentar The Doctor - julukan Rossi - kepada Motosprint. Sampai 2006, lanjutnya hanya Marco (Melandri) yang bisa fight dari kelompok perseorangan. Tapi, sejak 2007 dengan berubah kapasitas motor menjadi 800 cc, jarak antara kubu prinsipal dan perseorangan bagaikan bumi dan langit. "MotoGP kini menjadi milik tim elit dan itu sangat tidak baik," kritiknya.

Rossi mengusulkan, motor balap dari tim pabrikan yang sudah lama bisa diberikan kepada tim private. "Ketimbang motor 'dihancurkan' setiap akhir tahun, lebih baik dijual ke privateer supaya mereka bisa menurunkan dua pembalap," usulnya.

Ia percaya, masalah ini bisa dilakukan melalui program radikal, seperti penyunatan anggaran yang rencana akan dijalankan 2010.

Harimau Tercepat di Dunia


Selasa, 10/3/2009 | 20:48 WIB
KOMPAS.com — Inilah Harimau tercepat di dunia. Kemampuannya, mobil ini bisa berlari dengan kecepatan maksimum 300 km/jam. Sprint 0-100 km/jam hanya 3,5 detik, sementara 0-200 km/jam, 10,4 detik. Saat ini, Si Harimau lagi ‘mejeng’ di arena Geneve Motor Show 2009 dan cukup mendapatkan perhatian dari berbagai media otomotif di seluruh dunia. Maklum, Si Harimau adalah hasil karya terbaru kolaborasi antara rumah desain terkenal asal Italia, Italdesign Giugiaro, dan Frazer-Nash ahli teknologi hibrida dan elektronik dari Inggris.

Sebuah Cerpen Kisah Terakhir Hidup David


itu mengisahkan pertemuan secara tidak sengaja antara David Hartanto Widjaja (21) dengan seorang gadis bernama Angel di halaman kampus Nanyang Technology University (NTU).Gadis itu adalah mahasiswa angkatan terbaru di kampus itu. Keduanya saling sapa, berkenalan, kemudian berbincang hingga ke topik mengenai tugas akhir yang sedang dikerjakan David.

David mempersilakan Angel membaca skripsinya. Dia memerhatikan susunan kata-kata dan angka yang nyaris saja membuat matanya berkunang-kunang. David tertawa melihat kebingungan itu.

“Ngomong-ngomong, inti dari skripsi kamu tentang apa sih? Ribet saya melihatnya hehehe,” tanya Angel. “Hehehe... Ini tentang mimpi masa depan saya dan saya harap kelak berguna bagi siapapun,” jawab David.